Surat untuk Tuhan (2)
Kali ini kuantarkan bersama
matahari yang tengah beradu dengan dingin….
Tuhan, hatiku
masih resah dan gelisah.
Pikiranku selalu
dipenuhi dengan kata bagaimana jika. Aku
bukannya takut kehilangan apa yang mungkin saat ini ingin Kau berikan untukku.
Tapi aku takut jika Kau tak lagi memberiku kesempatan lain.
Tuhan, aku
memang tak bisa menyelami pikiranMu
Sungguh aku
takut. Aku tahu pikiranku ini picik. Engkau selalu memaafkan. Engkau selalu
mengerti meski berulangkali aku membuat kesalahan. Kali ini aku benar-benar
takut Engkau tak beri kesempatan lagi. Yakinkan aku bahwa Engkau akan beri aku
kesempatan lain lagi. Aku belum pernah merasakan seresah ini.
Tuhan, tak
semestinya aku berpikir seperti ini
Tak semestinya
aku meragukanMu. Tak semestinya aku berpikir dangkal tentangMu. Tak semestinya
aku berpikir bagaimana jika Engkau marah, bagaimana jika Engkau tak memberiku kesempatan
lagi. Engkau memiliki hak untuk melakukan kehendakMu. Aku sadar itu.
Tuhan, maafkan
aku
Kali ini aku
menolak kesempatan ini. Aku masih berharap mendapatkan yang kucari dan
kubutuhkan. Hanya itu. Maafkan aku.
Kali ini matahari masih bersinar …..semoga
suratku tetap hangat dan tak beku oleh dingin udara