Sunday, January 10, 2016

Surat untuk Tuhan (2)


Kali ini kuantarkan bersama matahari yang tengah beradu dengan dingin….

Tuhan, hatiku masih resah dan gelisah.
Pikiranku selalu dipenuhi  dengan kata bagaimana jika. Aku bukannya takut kehilangan apa yang mungkin saat ini ingin Kau berikan untukku. Tapi aku takut jika Kau tak lagi memberiku kesempatan lain.  

Tuhan, aku memang tak bisa menyelami pikiranMu
Sungguh aku takut. Aku tahu pikiranku ini picik. Engkau selalu memaafkan. Engkau selalu mengerti meski berulangkali aku membuat kesalahan. Kali ini aku benar-benar takut Engkau tak beri kesempatan lagi. Yakinkan aku bahwa Engkau akan beri aku kesempatan lain lagi. Aku belum pernah merasakan seresah ini.

Tuhan, tak semestinya aku berpikir seperti ini
Tak semestinya aku meragukanMu. Tak semestinya aku berpikir dangkal tentangMu. Tak semestinya aku berpikir bagaimana jika Engkau marah,  bagaimana jika Engkau tak memberiku kesempatan lagi. Engkau memiliki hak untuk melakukan kehendakMu. Aku sadar itu.

Tuhan, maafkan aku
Kali ini aku menolak kesempatan ini. Aku masih berharap mendapatkan yang kucari dan kubutuhkan. Hanya itu. Maafkan aku.

Kali ini matahari masih bersinar …..semoga suratku tetap hangat dan tak beku oleh dingin udara

No comments:

Post a Comment